Tidak banyak foto yang saya abadikan bersama dia, tapi di foto ini saya ingat sedang menggandeng Iki yang lain. Iki yang tidak pernah ikut ekskul, selalu meminta jawaban pr fisika saya, remedial ulangan biologi, dan bahkan mungkin saat itu hanya saya yang mau berteman dengan dia.
Sekarang dia sudah bekerja di tempat yang layak, dua
minggu sebelum ia sidang skripsi, tidak pernah gugup lagi berbicara di depan
ratusan orang, tergabung dalam banyak organisasi dan komunitas, membaca lebih
banyak buku dari pada saya, dan pernah menjadi pembicara di aula sekolah yang
dulu tidak pernah ia datangi karena malas. Sungguh acuan pencapaian yang untuk
saya sendiri, sulit untuk dikejar.
Satu hal yang tidak berubah dari dia adalah keras
kepalanya saat menginginkan sesuatu. Selamat ulang tahun, Rizki Alifian. Ucapan
yang pendek ini, dititipkan kebaikan yang panjang umur.