Senin, 25 Januari 2016

Jarak

Akan datang hari dimana kau sangat merindukannya,padahal ia tak pernah pergi kemana mana.
Pernah tidak senyum mu tiba-tiba mengembang secara otomatis saat ia melintas dihadapan mu?
Pernah tidak kau tertawa terbahak-bahak saat ia bertingkah seperti uus,dan membuat mu merasa menjadi orang yang tak pernah punya masalah?
Pernah tidak,kau begitu kelimpungan saat tak bertemu dengannya di jilan ynag selalu kalian lalui?
Jika iya,itu artinya hati mu telah dijatuhkan padanya.
Dada mu begitu riuh,seperti ada ratusan kuda yang sedang berpacu didalamnya. Saat ia mengantar mu pulang ke rumah,saat ia yang tiba tiba memberi mu bekal makan siang,bahkan saat jemarinya tak sengaja menyentuh pundak mu.
Menyenangkan? Tentu saja. Kau seperti orang yang tak pernah lelah merajut selimut rindu,dan ia tak pernah keberatan untuk menggunakannya.
Ia selalu menjadi alasan mu untuk mendapatkan nilai 90 di kelas,ia tahu betul kalau kamu tidak suka makanan pedas,ia adalah orang pertama yang kau cari saat kau tak bisa tidur,dan ia telah membuat mu seolah olah semesta barunya.
Tetapi kemudian kau sadar,bahwa ia melakukannya pada semua perempuan. Yang kau kira ia adalah pencinta,tapi ternyata hanya penyayang. Tiba-tiba kau harus memangkas cinta yang baru tumbuh,dan menguburnya dalam kekecewaan yang tak bisa dijelaskan. Ia seolah tahu semua hal tentang kamu,seolah 'jika kau saat maka aku akan merasakannya juga',seolah memberi mu hujan sertelah kemarau panjang.
Sisi perempuan mu mungkin sakit bukan kepalang,tapi kau jangan sampai menunjukan sisi kemalangan. Saat ada dalam posisi sekelam ini,sebaiknya kencangkan tali sepatu mu,pergi sejauh yang kau bisa,dan tak perlu kembali sebab ia bukan lagi tempat kau pulang.
Sebab hati mu terlalu kuat untuk dipatahkan olehnya,berbahagia lah lebih banyak lagi,berpijarlah lah lagi.